Monday, 31 January 2011

Kulliyatul khams/term universal

TUGAS TERSTRUKTUR

Ilmu mantiq

Tentang

Kulliyatul khams/term universal

Oleh :

YONA HENDRI YANI. N : 127 032

Yusra hayati : 127 034

Rahmi hidayatI : 206 103

Dosen :

deswita, S.Ag.,M.a

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

BATUSANGKAR

2009

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah dengan rahmat Allah yang maha kuasa penulis dapat melaksanakan suatu tugas yang diberikan oleh dosen ilmu mantiq yaitu berupa makalah tentang “Kulliyatul Khams”.

Atas terlaksananya makalah ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan-kritikan dan saran-saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan dapat bermanfaat bagi kita semua.

Batusangkar, 16 maret 2009

Penulis

Latar Belakang

Logika merupakan cara berfikir yang rasional, dengan demikian manusia mampu untuk mengembangklan pola pikirnya secara luas akan tetapi terkontrol sehingga membawa kepada kebenaran. Dalam pembahasan logika/ilmu mantiq banyak hal yang dibahas salah satu diantaranya pembahasan tentang lafaz kata, dalam hal ini pemakalah membahas tentang “Kulliyatul Khams/Term Universal”.

Disamping itu yang melatar belakangi pemakalah dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliyah ilmu mantiq “DESWITA, S.Ag,M.A” program studi Bahasa Arab.

PEMBAHASAN

KULLIYATUL KHAMS

A. PENGERTIAN

Kulliyatul khams atau term universal merupakan salah satu pembahasan dari lafaz/kata, pembahasan lafaz ini terdiri dari pengertian, pembagian lafaz, dan kulliyatul khams. Kulliyatul khams terdiri dari lima macam. Diantaranya kulli dzati (zat) dan kulli ‘irdhi (sifat) yang masing-masingnya mempunyai cabang yaitu kulli dzati terdiri dari tiga bagian dan kulli ‘irdhi terdiri dari dua bagian, jadi yang kelima cabang inilah yang disebut dengan “kulliyatul khams”. Untuk memudahkan dalam memahaminya akan dijelaskan sebagaimana berikut ini.

Kulliyatul khams adalah pengertian-pengertian yang dinyatakan oleh prediket mengenai subjek atau cara menerangkan sesuatu. Kulliyatul khams disebut juga dengan Term, term yaitu kata atau susunan kata yang berfungsi sebagai subyek atau prediket.[1]

B. MACAM-MACAM KULLIYATUL KHAMS

Sebagaimana yang telah dijabarkan diatas tadi bahwa kulliyatul khams secara umum terbagi kepada 2 bagian yaitu kulli dzati (zat) dan kulli ‘irdhi (sifat). Yang mana masing-masing pembagian itu mempunyai cabangnya masing-masing, yaitu Kulli dzati terdiri dari tiga bagian yaitu :

R Jins (genus, jenis)

R Nau’ (kelas , spesies)

R Fashl (differentia, sifat pembeda)

Kulli ‘irdhi terdiri dari dua bagian yaitu :

R Khashshas (propia, sifat khusus)

R ‘Ammah (accidentia, sifat umum)[2]

Berikut ini penjelasan lebih rinci dari masing- masing bagian:

a. Kulli dzati

v Jins (genus, jenis)

Jenis yaitu Lafaz kulli yang maa shadaqnya terdiri dari subtansi –subtansi (hakikat) yang berbeda.

Contohnya:

Kuda, kerbau, gajah, burung dan manusia adalah bereda, tetapi kesemuanya itu memiliki sifat yang sama yang tidak bisa dilepaskan masing – masingnya yaitu sifat kebinatangan. Dari uraian diatas dapat kita ketahui bahwa kata ‘binatang” merupakan jenis.

v Nau’ (kelas , spesies)

Nau’secara loghawi adalah macam. Secara mantiqi adalah lafaz kulli yang yang tediri dari mashadaqnya terdiri dari hakikat –hakikat yang sama .

Contohnya:

Lafaz insan yang mashadaqnya ali, usman, amin, menunjukkan hakikat yang berlainan tetapi sama-sama terikat dalam satu jenis,(laki-laki)

Contohnya:

Manusia, kuda, sapi adalah nau’ atau speciesnya sedangkan jenisnya adalah bintang

v Fashl (differentia, sifat pembeda)

Fashl yaitu term yang membedakan satu hakikat dengan hakikat lain yang sama –sama trikat dalam satu jenis.

Contohnya:

Manusia adalah binatang yang berfikir. Binatang adalah jenis, manusia adalah nau’ dari binatang, yang membedakan manusia dari binatang (kuda, kerbau,kucing)adalah sifat berfikir. Dan sifat berfikir inilah yang disebut fashl.

b. Kulli ‘irdhi

v Khashash(profia,sifat khusus)

Khashash adalah sifat atau sejumlah sifat yang dimiliki oleh hakikat –hakikat yang sama.

Contohnya:

Usman ,Mustafa,ali adalah hakikat –hakikat yang sama yaitu mampu “berbahasa”merupakan sifat kusus bagi manusia.[3]

v ‘Ammah (accidentia, sifat umum)

Irdhi ‘ammah yaitu sifat atau sejumlah sifat yang dimiliki hakikat –hakikat yang berbeda.

Contohnya:

Sifat melihat

Sifat tersebut dimiki tidak hanya oleh manusia akan tetapi juga dimiliki oleh hewan yang lain seperti kerbau.[4]

PENUTUP

A. Kesimpulan

» Pengertian

Kulliyatul khams adalah pengertian-pengertian yang dinyatakan oleh prediket mengenai subjek atau cara menerangkan sesuatu. Kulliyatul khams disebut juga dengan Term, term yaitu kata atau susunan kata yang berfungsi sebagai subyek atau prediket

» Macam –macam kulliyatul khams

1. Kulli dzati

R Jins (genus, jenis)

R Nau’ (kelas, spesies)

R Fashl (differentia, sifat pembeda)

2. Kulli ‘irdhi

R Khashshas (sifat khusus)

R ‘Ammah (sifat umum)

B. Saran

Dengan memahami kulliyatul khams serta macam-macamnya semoga dapat membantu para pembaca atau memudahkan para pembaca dalam membuat sebuah defenisi.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Drs. H. Mundiri. 2006. Logika. Jakarta: Rajawali Pers.

Deswita, S.Ag, M.A. 2008. Buku Ajar Ilmu Mantiq / Logika. Batusangkar: STAIN.

H. Baihaqi A. K. 2002. Ilmu Mantiq Teknik Dasar Berfikir Logika. Jakarta: Darul Ulum.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bab II PEMBAHASAN

Pengertian Kulliyatul Khams

Macam-macam Kulliyatul Khams dan contohnya

Bab III PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR KEPUSTAKAAN



[1] Mundiri, logika, hal 28

[2] Deswita, buku ajar ilmu mantiq, hal 36-37

[3] Baihaqi, ilmu mantiq teknik dasar berfikirlogika, hal 46

[4] Deswita, Op, cit, hal 42

No comments:

Post a Comment