Thursday 15 March 2012

TEOLOGI DALAM ISLAM

OLEH

ARIF WAHYUDI

1. PENGERTIAN TEOLOGI ISLAM

Akhir-akhir ini banyak sekali aliran-aliran islam, khususnya di Indonesia. Seperti contoh aliran Ahmadiyah, yang oleh kelompok islam garis keras dihancurkan tempat peribadatannya dan oleh MUI dikatakan sebagai aliran sesat. Dan apakah seperti itu yang bias disebut aliran teologi dalam islam. Ternyata tidak semudah itu untuk disebut sebagai teologi Islam. Sebelum kita membahas lebih lanjut, kita akan membahas dulu tentang pengertian teologi Islam.

Ada banyak sekali pengertian mengenai teologi Islam menurut beberapa pemikir. Diantaranya dari Fergilius Ferm yaitu seorang ahli Ilmu agam,a mengatakan : The disclipine which concern god (or the Deviniti Reality) and Gods relation to the world (teologi ialah pemikiran sistematis yang berhubungan dengan alam semesta). Tetapi kita harus membahas dulu menurut segi Etimologi atau bahasa maupun Terminologi atau Istilah. Teologi terdiri atas dua kata yaitu Theos yang artinya tuhan dan liogos tyang artinya Ilmu. Jadi teologi bias disebut juga dengan Ilmu tuhan atau disebut ilmun ketuhanan.

Dalam kamus New English Dictinary juga menerangkan tentang teologi yang diseusun oleh Collins sebagai berikut : the science which treats of the facts and phenomena of religion and the relation between God and men ( ilmu yang yang membahas fakta-fakta dan gejala-gejala agama serta hubungan-hubungan antara tuhan dan manusia). Jadi secara garis besaa teologi adalah ilmu yang membahas ajaran-ajaran dasar dari suatu agama.

Setiap manusia pastilah ingin menetahui lebih dalam tentang seluk beluk agamanya sehingga tidak mudah goyang ketika muncul aliran-aliran baru yang mungkin akan timbul dikemudian hari. Dan mereka dapat mempunyai keyakinan-keyakinan uyang berdasarkan pada landasan yang kuat sehingga tidak menjadi seorang yang taqlid buta.

2. SEJARAH MUNCULNYA TEOLOGI ISLAM

Islam adalah agama yang sebenarnya mempunyai sebuah pegangan beragama yaitu Al-Qur`an dan Hadits. Dalam segala persoalan Al-Qur`an dan Hadits rosul dapat menjelaskan dan menyelesaikan persoalan tersebut. Baik dalam bidang social bermasyarakat atau bermuamalat, bidang politik, ekonomi dan apaloagi soal keyakinan atau tauhid. Akan tetapi untuk menjawab persoalan tersebut, Al-Qur`an masih harus dipelajari denagn sangat lebih dalam karena masih banyak ayat-ayat Al-Qur`an yang menerangkan sesuatu secara global dan belun terperinci.Al-Qur`an dan hadits Nabi sendiri banyak berisi pembicaraan tentang wujud tuhan, keagunagn tuhan dan Ke-Esa-AnNya. Dalam Aql-Qur`an sendiri juga banyak menyebutkan tentang sifat-sifat tuhan, yang mana sebagian bertalian dengan dzat Tuhan sendiri dan sebagian lagi menyatakan semacam hubungan dengan makhluk-Nya, seperti Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha memberi Rizqi dan lain sebagainya.

Tetapi anehnaya, persoalan yang pertama kali muncul bukanlah tentang tauhid atau teologi, melainkan dalam bidang politik. Dan persoalan dalam bidang politik tersebutlah yang menjadi suatu embrio perpecahan umat yang akhirnay mengantarkan kepada munculnya berbagai aliran-aliran teologi dalam islam. Oleh karena itu awal mula munculnnya aliran-aliran teologi dalam islam tidaklah begitun jelas. Karena m,unculnya aliran teologi tersebut melalui beberapa fase. Dan selama kurang lebih 3 abad lamanya melakukan perdebatan, baik antara sesame maupun dengan lawan-lawan dan pemeluk agama lain, kaum muslimin ssampaikepada ilmu yang mejeloaskan dasar-dasar aqidahnya dan jugaa perinci-perinciannya.

Al-Qur`an sendiri sangat menyarankan umat islam untuk memakai akal pikirannya. Dan juga memperhatikan alam semesta ini dengan panca indra yang dimilikinya. Oleh Karen itu, untukn urusan beragama islam dengan keras mencela seorang yang beragama yang hanya taqlid buta atau ikut-ikutan tentang soal-soal kepercayaan agama. Oleh karena itu umat muslim harus benar-benar melepaskan akal pikirannyauntuk menggali kandungan isi Al-Qur`an dan sunnah Rosul. Pada waktu Rosulullah masih hidup, umat islam dapat menanyaka segala sesuatu persoalan atau kesulitan kepada beliau akan tetapi setelah beliauy wafat mereka tidak bias menanyakannya langsung kepada Riosulullahn. Melainkan kepada para penerus pemimpoin umat, yang mana mereka harus dapat menggali isi Al`Qur`an denga akal pikiran dengan tata cara yng bias dipertanggung jawabkan.

Setelah Rosulullah wafat, muncullah persoalan politik dikalangan umat islam yaitu tentang Imamah (pimpinan kaumn muslim berikutnya). Dan sejarah merwayatkan bahwa yang menjadi pengganti (sebagain kepala Negara, bukan sebagai Nabi atyau rosul ) adalah Abu Bakar. Dan itupun melalui sebuah perdebatan yag besar oleh para pemuda, sahabat muhajirin dan sahabat anshor.kemudian abu Bakar digantikan oleh Umar Ibn Khottab dan Umar digantikan oleh Utsman bin Affan.

Dalam pertengahan pemerintahan, Kholifah Usman bin Affan tidak berdaya dalam menghadapi keluarga beliau yang mempunyai ambisi untuk duduk dalam pemerintahan. Banyak keluarga beliau yang menjadi gubernur di beberapa daerah kekuaasaan islam pada saat itu. Dan akibat tindakan Khalifah Usman tersebut banyak para sahabat Nabi yang dulu menyokong beliau sekarang menjauhi beliau. Yang akhirnya khalifah Usman wafat karena dibunuh oleh para pemberontak dari Makkah.

Setelah khalifah Usman wafat, kekhalifahan digantikan oleh Ali. Dan belum lama memerintah sebagai khalifah, Ali mendapatkan tantangan dari Aisyah, Talhah Dan Zubair. Tetapi tantangn tersebut dapat diselesaikan dengn perang. Dan tantangn berikutnya yaitu dari Mu`awiyah. Mu`awiyah menuduh bahwa Ali turut campur dalam pembunuhan Khalifah Usman karena Muhammad Ibn Abi Bakar (pembunuh Usman) adalah anak angkat dari Ali bin Abi Thalib. Dan khalifah Ali tidak mengambil tindakan keras atas kasus tersebut.

Selanjutnya Khalifah Ali dan Mu`awiyah melakukan poeperangan di bukit siffin. Yang akhirnaya Khalifah Ali dapat memojokkan Mu`awiyah. Akan tetapi karena kelicikan dari kelompok Muawiyah, yaitu dengan mengangkat Al-Qur`an keatas (tanda-tanda perdamaian), kelompok Ali pecah menjadi dua kelompok. Yaitu kelompok ynag setuju untuk berdamai deng tetap ikut kepada khalifah Ali(Syiah) dan kelompok yang tidak ingin untuk berdamai (Kawarij).

Demikianlah beberapa persoalan poliitk yang akhirnya memicu terjadinya permasalahan teologi. Yaitu dimulainya persoalan dosa besar karena membunu Khalifah Usman. Dan timbullah persoalah siapa yang kafir dan siapa yang tidak kafir.dalam arti siapa yang masih dalam islam dan siapa yang sudah keluar dalam islam. Dari sinilah awal muncul tiga aliran teologi yaitu yang pertama, Aliran Khawarij yang mengatakan bahwa orang yang berdosa besar adalah kafir (murtad) dan oleh karena itu wajib di bunuh.

Aliran yang kedua, yaitu Aliran Murji`ah yang menegaskan bahwa orang yang melakukan dosa besar masih dikatakan mukmin, adapun dosa yang dilakukan terserah Allah SWT. Aliran yang ketiga, yaitu Aliran Mu`tazilah yang menyatakan bahwa orang yang berbuat dosa besar bukan kafir dan juga bukan mukmin, melainkan berada diantaranya (almanzilah bain almanzilah). Dan demikianlah sebenarnya sebuah persoalan fiqh (pertalian dengan manusia) yang mengantarkan menjadi masalah kepercayaan (teologi).

3. BEBERAPA ALIRAN TEOLOGI ISLAM

Pada pembahasan ini akan kami sampaikan beberapa contoh aliran teologi islam diantaranya yaitu:

a. Aliran Mu`tazilah

aliran ini merupakan aliran terbesar dan tertua. Dan juga ikut memainkan peranan penting dalam sejarah pemikiran dunia islam. Ajaran – ajaran pokok aliran ini yaitu; Ke – Esa – an, Keadilan, Janji dan Ancaman, Tempat diantara dua tempat, dan yang terakhir yaitu menyuruh berbuat kebaikan dan melarang segala kemungkaran.

b. Aliran Jabariyah

Kaum ini berpendapat bahwa manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam menentukan kehendak dan perbuatannya. Jadi segala yang dilakukan oleh menusia adalh kehendak tuhan atau sudan menjadi qada dan qadar tuhan secara penuh

c. Aliran Qadariah

Kaum ini sebalkiknya dengan kaum jabariyah, yaitu manusia mempunyai kemerdekaan dan kebebasan dalam menentukan perjalanan hidupnya. Jadi segala sesuatu yang dilakukan manusia memang atas kehendak dan kekuatan dari menusia tersebut.

d. Ahli sunnah dan jama`ah

Golongan ini timbul atas reaksi paham-paham golongan sebelumnya seperti Mu`tazilah dan qadariyah dan yang lainnya. Golongan ini, salah satunya menjunjung tinggi qaidah attasamukh (toleran) yaitu tidak seperti mu`tazilah yang begitu keras dalam menyiarkan agama. Ahl Sunnah dan Jamaah tidak menjunjung tinggi-tinggi kekuatan manusia dan juga tidak meyerahkan kekuatan sepenuhnya kepada Tuhan.

PENUTUP

KESIMPULAN

Demikianlah pembahasan tentang beberapa aliran teologi dalam islam. Ada yang bercorak liberal dan ada pula yang bercorak tradisional, bahkan ada yang diantara kedua-duanya. Dan setelah mengetahui beberapa aliran teologi dalam islam beserta sejarah singkatnya, di harapkan umat islam dapat mempunyai pandangan lain tentang islam yang tidak hanya dari sudut pandang halal dan haram saja, dan mengnggap islam itu sempit. Ynag mana teologi mempunyai sudut pandang yang lebih luas.

Semua aliran juga berpegang pada wahyu. Sebenarnya perbedaan terdapat pada interpretasi mengenai teks ayat-ayat Al-Qur`an dan Hadits. Dan ini juga seperti perbedaan yang terjadi dalam bidang hokum islam atau Fiqih. Yang selanjutnya menghasilkan beberapa madzhab-madzhab yang berbeda seperti yang dikenal dengan sekarang, yaitu madzhab hanafi, madzhab Maliki, madzhab hambali, dan madzhab Syafi`i.

Pada hakikatnya semua aliran-alairan yang timbul bukanmlah keluar dari islam, tetapi masih tetap dalam islam. Dengan demikian umat islam dapat memillih salah satu dari aliran teologi tersebut menurut jiwa dan pendapatnya. Sebagaimana seseorang memilih madzhab dalam Fiqih. Dari sinilah kellihatan hikmah ucapan dari Nabi Mmuhammad SAW,” Perbedaan paham dikalangan umatku membawa rahmat”. Walaupun begitu kita tetap harus memilih aliran teologi yang paling mendekati dengan pedoman umat islam yaitu Al-Qur`an dan Hadits. Dan dalam konteks ini yaitu Aliran Ahlussunnah Waljama`ah sebagaiman tercantum dalam sebuah hadits.


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Karim, Nashir Al-Aql, Gerakan Dakwah Islam, Darul Haq, 2003.
Iskandar, Noer Al-Barsany, Biografi dan Garis besar Pemikiran Kalam Ahlussunnah Waljama`ah, Raja Grafindo Persada, 2001.
Hanafi, A, Pengantar Teologi Islam, Pustaka Al-Husna Baru, 2003.
Nasution, Harun, Teologi Islam Aliran-Aliran sejarah Analisa Perbandingan, UI-Pers, 2008.

HAKIKAT ILMU KALAM

A. Oleh : ARIF WAHYUDI

Pengertian Ilmu Kalam

Nama lain dari Ilmu Kalam : Ilmu Aqaid (ilmu akidah-akidah), Ilmu Tawhid (Ilmu tentang Kemaha Esa-an Tuhan), Ilmu Ushuluddin (Ilmu pokok-pokok agama). Disebut juga 'Teologi Islam'. 'Theos'= Tuhan; 'Logos'= ilmu. Berarti ilmu tentang keTuhanan yang didasarkan atas prinsip-prinsip dan ajaran Islam; termasuk di dalamnya persoalan-persoalan ghaib.

Menurut Ibnu Kholdun dalam kitab moqodimah mengatakan ilmu kalam adalah ilmu yang berisi alasan-alasan mempertahankan kepercayaan-keprcayaan iman dengan menggunakan dalil fikiran dan juga berisi tentang bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang mempunyai kepercayaan-kepercayaan menyimpang. Ilmu= pengetahuan; Kalam= pembicaraan'; pengetahuan tentang pembicaraan yang bernalar dengan menggunakan Persoalan terpenting yang di bicarakan pada awal Islam adalah tentang Kalam Allah (Al-Qur'an); apakah azali atau non azali (Dialog Ishak bin Ibrahim dengan Imam Ahmad bin Hanbal.

Dasar Ajarannya; Dasar Ilmu Kalam adalah dalil-dalil fikiran (dalil aqli) Dalil Naqli (Al-Qur'an dan Hadis) baru dipakai sesudah ditetapkan kebenaran persolan menurut akal fikiran. (Persoalan kafir-bukan kafir)…… Jalan kebenaran; Pembuktian kepercayaan dan kebenaran didasarkan atas logika (Dialog Al-Jubbai dan Al-Asy'ari).


B. HAKIKAT TASAWUF

Pengertian Tasawuf

Istilah "tasawuf"(sufism), yang telah sangat populer digunakan selama berabad-abad, dan sering dengan bermacam-macam arti, berasal dari tiga huruf Arab, sha, wau dan fa. Banyak pendapat tentang alasan atas asalnya dari sha wa fa. Ada yang berpendapat, kata itu berasal dari shafa yang berarti kesucian atau bersih. Sebagian berpendapat bahwa kata itu berasal dari kata shafwe yang berarti baris atau deret, yang menunjukkan kaum Muslim awal yang berdiri di baris pertama dalam salat atau dalam perang suci. Sebagian lainnya lagi berpendapat bahwa kata itu berasal dari kata shuffah yang berarti serambi masjid Nabawi di Madinah yang ditempati oleh para sahabat-sahabat nabi yang miskin dari golongan Muhajirin. Ada pula yang menganggap bahwa kata tasawuf berasal dari shuf yang berarti bulu domba, yang menunjukkan bahwa orang-orang yang tertarik pada pengetahuan batin kurang memperdulikan penampilan lahiriahnya dan sering memakai jubah yang terbuat dari bulu domba yang kasar sebagai simbol kesederhanaan.

Harun Nasution mendefinisikan tasawuf sebagai ilmu yang mempelajari cara dan jalan bagaimana orang Islam dapat sedekat mungkin dengan Alloh agar memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan bahwa seseorang betul-betul berada di hadirat Tuhan.

Ada sebagian orang yang mulai menyebut dirinya sufi, atau menggunakan istilah serupa lainnya yang berhubungan dengan tasawuf, yang berarti bahwa mereka mengikuti jalan penyucian diri, penyucian "hati", dan pembenahan kualitas watak dan perilaku mereka untuk mencapai maqam (kedudukan) orang-orang yang menyembah Allah seakan-akan mereka melihat Dia, dengan mengetahui bahwa sekalipun mereka tidak melihat Dia, Dia melihat mereka. Inilah makna istilah tasawuf sepanjang zaman dalam konteks Islam.
Imam Junaid dari Baghdad (910 M.) mendefinisikan tasawuf sebagai "mengambil setiap sifat mulia dan meninggalkan setiap sifat rendah". Syekh Abul Hasan asy-Syadzili (1258 M.) syekh sufi besar dari Afrika Utara mendefinisikan tasawuf sebagai "praktik dan latihan diri melalui cinta yang dalam dan ibadah untuk mengembalikan diri kepada jalan Tuhan". Syekh Ahmad Zorruq (1494 M.) dari Maroko mendefinisikan tasawuf sebagai berikut: Ilmu yang dengannya dapat memperbaiki hati dan menjadikannya semata-mata bagi Allah, dengan menggunakan pengetahuan tentang jalan Islam, khususnya fiqih dan pengetahuan yang berkaitan, untuk memperbaiki amal dan menjaganya dalam batas-batas syariat Islam agar kebijaksanaan menjadi nyata. Ia menambahkan, "Fondasi tasawuf ialah pengetahuan tentang tauhid, dan setelah itu memerlukan manisnya keyakinan dan kepastian; apabila tidak demikian maka tidak akan dapat mengadakan penyembuhan 'hati'." Menurut Syekh Ibn Ajiba (1809 M): Tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya Anda belajar bagaimana berperilaku supaya berada dalam kehadiran Tuhan yang Maha ada melalui penyucian batin dan mempermanisnya dengan amal baik. Jalan tasawuf dimulai sebagai suatu ilmu, tengahnya adalah amal. dan akhirnva adalah karunia Ilahi.


Tujuan Tasawuf

Tasawwuf sebagai mana disebutkan dalam artinya di atas, bertujuan untuk memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan, sehingga disadari benar bahwa seseorang berada di hadirat Tuhan dan intisari dari itu adalah kesadaran akan adanya komunikasi dan dialog antara roh manusia dengan Tuhan dengan cara mengasingkan diri dan berkontemplasi. Kesadaran dekat dengan Tuhan itu dapat mengambil bentuk ittihad atau menyatu dengan Tuhan. Dalam ajaran Tasawuf, seorang sufi tidak begitu saja dapat dekat dengan Tuhan, melainkan terlebih dahulu ia harus menempuh maqamat . mengenai jumlah maqomat yang harus di tempuh sufi bebrbeda-beda, Abu Nasr Al- Sarraj menyebutkan tujuh maqomat yaitu tobat, wara, zuhud, kefakiran, kesabaran, tawakkal, dan kerelaan hati. Dalam perjalananya seorang shufi harus mengalami istilah hal (state). Hal atau ahwal yaitu sikap rohaniah yang dianugrahkan Tuhan kepada manusia tanpa diusahakan olehnya, seperti rasa takut( al- khauf) , ikhlas, rasa berteman, gembira hati, dan syukur. Jalan selanjutnya adalah fana' atau lebur dalam realitas mutlak (Allah). Manusia merasa kekal abadi dalam realitas yang Tertinggi, bahkan meleburkan kepadaNya. Maksudnya, menghancurkan atau mensinarkan diri agar dapat bersatu dengan Tuhan.

Menurut Taftazani seseorang yang bertasawuf mempunyai beberapa ciri yaitu:

Peningkatan moral, seorang sufi memiliki nilai-nilai moral dengan tujuan membersihkan jiwa. Yaitu dengan akhlak dan budi pekerti yang baik berdasarkan kasih dan cinta kepada allah, oleh karena itu, maka tasawuf sangat mengutamakan adab/ nilai baik dalam berhubungan dengan sesama manusia dan terutama dengan Tuhan (zuhud, qonaah, thaat, istiqomah, mahabbah, ikhlas, ubudiyah, dll). Sirna (fana) dalam realitas mutlak (Allah). Manusia merasa kekal abadi dalam realitas yang Tertinggi, bahkan meleburkan kepadaNya. Maksudnya, menghancurkan atau mensinarkan diri agar dapat bersatu dengan Tuhan. Dan Ketenteraman dan kebahagiaan.

Sumber Ajaran Tasawuf : Sumber ajaran tasawuf adalah al-Qur'an dan Hadits yang didalamnya terdapat ajaran yang dapat memebawa kepada timbulnya tasawuf. Paham bahwa Tuhan dekat dengan manusia, yang merupakan ajaran dasarnya dapat dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqoroh ayat 186.

C. HAKIKAT FILSAFAT

Pengertian Filsafat

Menurut analisa Al-Farabi filasafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosiphia. Philo berarti cinta dan shopia berarti hikmah atau kebenaran. Menurut Plato, filsuf Yunani yang termashur, murid Scorates dan guru Aristoteles mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segala sesuatu yang ada.

Marcus Tullius Cicero politikus dan ahli pidato romawi merumuskan filsafat adalah pengatahuan tentang segala sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya. Al Farabi filosuf muslim terbesar sebelum Ibn Sina mengatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan brtujuan menyelidiki hakikatnya yang sebenarnya. Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup metafisika, etika, agama, dan antripologi. Immanuel Kant yang sering disebut raksasa pikir barat, mengatakan bahwa Filsafat itu merupakan ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup metafisika, etika, agama, dan antripologi. Obyek Filsafat; Dalam filasafat terdapat dua obyek yaitu obyek materia dan obyek formanya. Obyek materianya adalah sarwa yang ada pada garis besarnya dibagi atas tiga persoalan, yaitu: Tuhan, alam, dan manusia. Sedangkan Obyek formannya adalah usaha mencari keterangan secara radikal ( sedalam-dalamnya) tentang obyek materi filsafat ( sarwa yang ada)


D. HUBUNGAN ILMU KALAM, TASAWUF DAN FILSAFAT

Persamaan dan pebedaan

Dari uraian di atas, terdapat titik persamaan dan perbedaan antara Ilmu Kalam Filsafat, dan Tasawuf.
Persamaan pencarian segala yang bersifat rahasia (ghaib) yang dianggap sebagai 'kebenaran terjauh' dimana tidak semua orang dapat melakukannya dan dari ketiganya berusaha menemukan apa yang disebut Kebenaran (al-haq). Sedangkan perbedaannya terletak pada cara menemukan kebenarannya.

Kebenaran dalam Tasawuf berupa tersingkapnya (kasyaf) Kebenaran Sejati (Allah) melalui mata hati. Tasawuf menemukan kebenaran dengan melewati beberapa jalan yaitu: maqomat, hal (state) kemudian fana'. Sedangkan kebenaran dalam Ilmu Kalam berupa diketahuinya kebenaran ajaran agama melalui penalaran rasio lalu dirujukkan kepada nash (al-Qur'an & Hadis). Kebenaran dalam Filsafat berupa kebenaran spekulatif tentang segala yang ada (wujud) yakni tidak dapat dibuktikan dengan riset, empiris, dan eksperiment. Filsafat menemukan kebenaran dengan menuangkan akal budi secara radikal, integral, dan universal.

Hubungannya; Dilihat dari titik persamaan dan perbedaan antara ilmu kalam, tasawuf dan filsafat, maka penulis dapat merumuskan hubungan dari ketiganya adalah saling menguatkan dan membantu dalam mencari kebenaran yang menjadi tujuan utama ketiganya. Walaupun dengan cara yang berbeda. Yaitu pencarian segala yang bersifat rahasia (ghaib) yang dianggap sebagai 'kebenaran terjauh' dimana tidak semua orang dapat melakukannya dan mencari apa yang disebut kebenaran (al-haq).

Saturday 10 March 2012

cara menghapus program yang ada di komputer

ini bukanlah ilmu baru,,
tapi ini aq tulis tujuannya untuk sahabat saya yang ada di ujung sana, dia nanya gimana caranya menghapus program,,

setelah saya coba tunjukkan dengan bahasa tulisan ternyata dia ngak ngerti,,

akhirnya saya putuskan untuk membuat ini disertai dengan gambarnya,,,,

tapi bagi para pembaca yang memang belum tau caranya mungkin ini juga bisa dijadikan pedoman,,

kebetulan udah lama juga ngak nulis,, dari pada ngak nulis biarlah cuma nulis hal kecil seperti ini...

begini caranya,,,




semoga bisa di baca dan di fahami,, amin,,,

catatan: Setiap komputer memiliki tampilan berbeda,, tapi tulisannya sama,,